Rabu, 20 Desember 2017

Diabetes melitus: koas ini raup lebih 0,5 milyar dari korea selatan

Dr priyo begitu panggilannya, setelah beberapa bulan jadi koas rela cuti untuk melakukan penelitian yang di danai dari korea selatan lebih dari 0,5 milyar.
Mahasiswa salah satu universitas ternama di Yogyakarta ini mendapat tawaran mengiyurkan mengenai salah satu tanaman herbal yang tersebar luas di indonesia. Tanaman kelor yang di telitinya menarik perhatian dari kedutaan Korea Selatan yang langsung di persentasikan di Korea. Bersama timnya berangakat ke Korea mempersentasikan proposal penelitian tentang infusan daun kelor. Awalnya pihak korea selatan menawarkan 0,5 milyar, namun disepakati sekitar 700 juta setelah negosiasi. Penelitian ini cukup banyak melibatkan pakar kedokteran mengingat permintaan pihak korea selatan yang menginginkan perluasan manfaat daun kelor untuk gym atau massa otot. Penelitian yang menggunakan peralatan yang rumit inipun terlaksana walau sempat istirahat beberapa minggu untuk menghilangkan kejenuhan yang mengharuskan timnya berlibur ke singapura dan negara sekitarnya. Setelah beberapa bulan penelitian tentang daun kelor inipun dipresentasikan di korea selatan dengan hasil yang memuaskan. Perkembangan obat herbal diabetes melitus dengan daun kelor menjadi alternatif yang praktis bagi penyandang diabetes karena mudahnya tanaman ini ditemukan. Daun kelor mudah dibudidayakan dalam waktu yang singkat. Daun kelor yang ditanam tidak memerlukan perawatan yang kusus dan cukup dikenal mayarakat sehingga mudah dalam sosialisasi manfaat daun kelor. Ini adalah anugrah alam dari Allah SWT atas kemurahannya, semoga kita bisa mensyukurinya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar